Minggu, 05 Januari 2014

Cerita Liburan Natal dan Tahun Baru


Singkat cerita liburan ini diisi oleh kegiatan yang super sibuk,
Planning yang semula ingin berlibur, bertemu teman2 ternyata lenyappp sudah.
Berawal dari berangkat ke Probolinggo, mencari data2 awal penelitian disana. Hari pertama diwarnai dengan peninjauan kembali TKP praktek aborsi yang dilakukan oleh seorang dukun pijat. Hari kedua dan ketiga diisi oleh pantauan ke pos-pos pengamanan di sekitar Probolinggo serta pengamanan gereja. Namun pada hari terakhir juga "diajak" untuk membubarkan tawuran pendukung futsal antardesa.

Saya kira sampai disitu saja pekerjaannya, ternyata unit dari Polda Jatim berencana menangkap DPO curanmor. Bersama Kapolsek Wonoasih, Kanit Ranmor Unit III Ditreskrimum Polda Jatim dan kasat Reskrim Polres probolinggo Kota bergerak ke TKP untuk melakukan penggerebekan.  
Mission complete !!!

Hari keempat dan kelima, saya nongkrong di ruang Kanit PPA, sesekali ke ruang Kaur Bin Ops Serse untuk fotocopy. Alhamdulillah data-data untuk keperluan skripsi terkumpul sudah. Tiap malam pun harus rela pulang jam 1 pagi untuk patroli ke pos-pos pengamanan, hingga operasi dalam rangka ops lilin.

Nahas sekali hari keenam, saat itu saya perjalanan pulang ke Surabaya, itupun karena seseorang sms "starbuck gc sekarang", angka speedometer bertahan di 90 hingga jalanan memasuki perbatasan Pasuruan-Probolinggo macet. Saya heran mengapa tak ada satupun kendaraan lewat di jalur yang berlawanan arah. Insting Polisi pun datang, saya membelok ke jalanan yang berlawanan arah dan memarkir mobil di tepi kanan jalan. Saya pun mendekati kerumunan tersebut, semula saya kira di depan RSUD ada perkelahian namun saya salah, beberapa sosok tubuh terkulai lemas dan ada yang tak bergerak di jalanan saat itu. Sebuah pick-up bertabrakan dengan tronton, darah, pecahan kaca dan teriakan-teriakan tergambar saat itu. Saya mencoba sms bahwa saya memilih pekerjaan drpda harus ke Surabaya.

Panik, adalah perasaan saya saat itu. Mencoba mengangkat korban, namun akhirnya ragu juga karena ia mengerang kesakitan, rupanya kakinya patah. Proses evakuasi berjalan setengah jam, dan mengakibatkan macet sepanjang 10km. Kapolda Jawa Timur, Dirlantas, Kakorlantas, Kabaharkam pun turun ke lapangan. Olah TKP dilakukan malam hari dengan menutup setengah badan jalan. Dan akhirnya bisa pulang ke Surabaya pukul 11 malam dan sampai pukul 2 pagi.

Sesampai di rumah, kesialan berlanjut lagi. Pintu samping tertutup meja pimpong yang ambrukk. Sebagai anak laki2 satu-satunya saya segera naik ke dalam loteng layaknya maling rumah. Keluar lewat lubang di kamar adek saya. Kesialan pun berlanjut, ternyata si adek mengunci kamarnya dari luar. Namun entah ilmu darimana kunci pintu dapat saya ambil dengan sebatang besi cor2an. Darah mengucur, rupanya ketika saya masuk ke loteng pucukan besi menggores kulit tangan saya.
Finnaly, semua bisa masuk ke dalam rumah. Legaaa........

Ada banyak hikmah yang dapat saya ambil dari hari-hari yang berlalu itu "terkadang apa yang kamu rencanakan gag bakalan sesuai dengan kenyataan, namun berbahagialah sesungguhnya selalu ada kebahagiaan dibalik kesedihan, ALLAH punya rencana yang lebih indah"






"Tua itu pasti, dewasa itu pilihan"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar