Selasa, 24 September 2013

DAN AKHIRNYA BERLABUH DI PRODI "MANAJEMEN KEAMANAN DAN TEKHNOLOGI KEPOLISIAN"

           
                 Maraknya kejadian pencurian, pembobolan Bank ataupun kantor, bahkan terjadinya bom bunuh diri membuat para penegak hukum memutar otak bagaimana langkah antisipasi dalam menangani ancaman-ancaman diatas. Plot anggota di setiap titik-titik rawan telah diterapkan, peletakkan pos-pos jaga di gedung-gedung vital, bahkan pengamanan khusus terhadap obyek obyek yang dianggap memerlukan tingkat keamanan tertinggi seperti Istana Negara, Gedung MPR dll. Namun terbukti bahwa para pelaku menemukan atau memanfaatkan kelemahan dari metode tersebut.

                Seperti yang kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan tenaga, maka dari itu terkadang disaat petugas lengah, saat-saat itulah yang dimanfaatkan oleh pelaku. Itulah mengapa "Manajemen Keamanan dan Teknologi Kepolisian" diperlukan, Suatu sistem keamanan memerlukan manajemen sehingga tujuan dari pengamanan tersebut dapat tercapai, selain itu pemanfaatan teknologi yang membantu dalam kinerja para penegak hukum maupun masyarakat yang membutuhkan rasa aman.

                Jangankan di Indonesia, di Amerika saja, yang sistem keamanannya tinggi ternyata masih dapat ditembus oleh para teroris. Hal ini membuat Amerika membuat metode baru dalam meminimalisir ancaman tersebut.
Metodologi Penerapan Sistem Manajemen Keamanan
1. Self-Assessment (Gap Analysis)
     Kegiatan ini merupakan proses menilai sistem keamanan yang ada sekarang terhadap 
     persyaratan-  persyaratan C-TPAT atau ISO 28000. Hasil kegiatan ini berupa Laporan Audit 
     Self-Assessment (Gap Analysis).
2. Pelatihan Pemahaman Persyaratan C-TPAT atau ISO 28000
    Memberikan pelatihan C-TPAT atau ISO 28000 kepada pihak-pihak terkait di perusahaan untuk 
    meningkatkan pemahaman terhadap persyaratan-persyaratan sistem manajemen keamanan.
3. Desain Sistem Manajemen Keamanan C-TPAT atau ISO 28000
    Melakukan “set-up” sistem keamanan di masing-masing fungsi perusahaan misalnya bagian 
    Gudang, Produksi, Pengemasan (Packing), HRD, Petugas keamanan, dan lain-lain. Bagian-bagian 
    tersebut diberi pengarahan mengenai konsep-konsep penerapan C-TPAT atau ISO 28000, sistem 
    dokumentasi dan catatan keamanan, peralatan keamanan, dan sistem manajemen keamanan.
4. Pembuatan Prosedur Dan Penerapan Sistem Manajemen Keamanan
    Menyusun prosedur dan dokumentasi sistem manajemen keamanan sesuai dengan persyaratan 
    C-TPAT atau ISO 28000.
5. Audit (Assesment) Penerapan Sistem Manajemen Keamanan
    Melakukan audit setelah pelaksanaan program penerapan sistem manajemen keamanan. Hal ini 
    untuk menilai kemajuan-kemajuan yang diperoleh setelah proses penerapan. Hasilnya berupa 
    laporan audit yang dibahas bersama pihak-pihak terkait mengenai kekurangan-kekurangan yang 
    ditemukan saat audit serta memastikan telah dilakukan tindakan perbaikan.

    Setelah perusahaan atau organisasi melaksanakan tindakan perbaikan, dapat dilakukan proses verifikasi atau sertifikasi oleh pihak ketiga yang berupa Factory Security Assessment (FSA) oleh SGS atau Global Security Verification (GSV) oleh Intertek. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan penerapan sistem manajemen keamanan serta meningkatkan kepercayaan dari para stakeholder bahkan konsumen.

     Sedangkan di Indonesia sendiri sudah mulai dicanangkan melalui adanya ISO / IEC 17021: 2006 dan ISO / IEC 27006:2007. Komite Akreditasi Nasional tentang Sistem Keamanan

     Dengan akreditasi ini diharapkan sistem keamanan di Indonesia dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga dampak keamanan ini berimbas terhadap lancarnya kegiatan ekonomi, politik, sosial maupun pemerintahan. (tio) 

Selasa, 17 September 2013

Dampak Modernisasi, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum

Modernisasi saya artikan sebagai langkah atau tindakan untuk memperbaharui suatu keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman. Tindakan ini langsung atau tidak langsung pastinya memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor lainnya. Positif atau negatif, itu yang harus dipikirkan sebelum melakukannya.

Jepang, setelah Hirosyima dan Nagasaki, negara tersebut berkembang dengan pesat, modernisasi diadakan dimana-mana. Mulai dari barang kebutuhan sehari-hari hingga infrastruktur bangunan disana menjadi trendsetter untuk negara-negara lain. Tapi itu tak mempengaruhi kehidupan warganya. Semangat Bushido yang pantang menyerah tetap dipegang teguh disetiap lini kehidupannya. Lain pula di Amerika Serikat, modernisasi yang diciptakan membuat banyak perubahan. Perkembangan perdagangan, pertanian membuat negara ini menjadi acuan ekonomi bagi negara-negara dunia. Jeleknya masyarakat disana tidaklah mempertahankan identitas mereka, suku Indians yang tersingkir keberadaannya hingga pencemaran udara, suara dan banyak lagi.

Begitu pula dengan Indonesia, sebagai langkah Modernisasi Indonesia tidak mau kalah dengan negara-negara tetangga. Tentunya hal ini diharapkan agar reputasi Indonesia di mata dunia tidak dipandang sebelah mata. Kita bisa lihat Jakarta yang kini penuh dengan gedung bertingkat, Hotel, apartemen, lalu lintas kendaraan dimana-mana. Sayangnya ini tidak dibarengi dengan antisipasi dari tindakan tersebut, adanya banjir, macet, polusi, kualitas udara yang tidak memenuhi standar, adalah sebagian gambaran "keruwetan" Jakarta.

Dan sebagai bentuk modernisasi pula rencananya akan dibangun beberapa pulau di Teluk Jakarta. Pulau-pulau ini nantinya akan diproyeksikan sebagai hunian, pertokoan maupun bangunan. Konsepnya berdasar pada pembangunan Palm Island, di Dubai. Tahapnya adalah dengan mengeruk sebagian lahan di teluk Jakarta lalu ditimbun dengan tanah hingga terbentuk Pulau yang diinginkan.

Yang jadi pertanyaan, Bagaimana dengan Biota laut disana ? Bagaimana kehidupan masyarakat disekitar Teluk Jakarta yang mata pencahariaannya menangkap ikan disana ? Dan yang lebih besar lagi adalah kepentingan umum, PLTGU Muara Karang yang terletak di area Teluk Jakarta. Bagaimana bila keadaan air tidak memenuhi standar dan PLTGU tidak dapat beroperasi kembali ? Itu artinya pasokan listrik di sebagian kota Jakarta akan terhambat, terlebih lagi PLTGU ini memasok kawasan-kawasan VVIP seperti Istana Presiden, Gedung MPR dan gedung-gedung pemerintahan lainnya. 

Saya berharap ada solusi dari pemerintah dan instansi terkait. Harus ada tindakan yang bersifat preventif, dimana konsep Modernisasi, Lingkungan Hidup dan Kepentingan Umum dapat berjalan bersamaan tanpa saling menghancurkan. Jika hal ini dapat terpenuhi, saya yakin Indonesia dapat mengungguli negara-negara tetangga mengingat sumber daya Indonesia yang melimpah ruah.





"If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader."




Sudah lama vakum nge blog, saatnya AKTIF lagi.

Doakan semoga tetap istiqomah

Buat share all of my experience

Share my knowledge about everything

"There is only one rule for being a good talker - learn to listen."