Menginjak kelas 2 teman-temanku banyak yang membeli sepeda baru untuk berangkat ke sekolah. Dalam hati aku ingin, jujur aja aku iri. Seperti anak kecil polos sebagaimana mestinya, dengan muka berkaca-kaca aku berusaha minta ke mama. Ya, aku tahu jangankan membeli sepeda baru, masi banyak tanggungan di daftar belanjaan mama. Karena tidak menerima jawaban akupun hanya menunggu sepeda impian itu datang.
Saat itu aku sekeluarga pulang ke desa. Kebetulan disitu ada sepeda bekas yang sudah putus rantainya, patah setirnya tergeletak di belakang rumah. Papa pun membawanya ke Surabaya dan mengecat nya dengan warna merah, mengelas setirnya dan membelikan sadel dan ban yang baru. 2 minggu direparasi, sepeda itupun datang di rumah. Senang rasanya punya sepeda, ya meskipun itu bukanlah sepeda baru. Kubawa keliling perumahan hingga maghrib tiba.
Tidak hanya sebagai sepeda, karena saat itu aku butuh uang untuk uang jajan akhirnya akupun mengantar teman-temanku sampai ke rumah, istilahnya "ojek sepeda" ya hasilnya gag seberapa, yang penting bisa buat beli es strop dan 2 bakso yang saat itu harganya 250 rupiah.
Selang 2 bulan, hari itu aku berangkat sekolah memakai sepeda merahku. Karena sadelnya tidak cocok (sadel sepeda kebo, red), akhirnya aku sering mengganti posisi dudukku. Karena bingung dengan hal itu samapai-sampai aku tak memperhatikan arah depan.
BRUKKKKK !!!!
Sepeda motor yang sedang di parkir di tepi jalan aku tabrak. Awalnya sepeda itu tidak apa-apa, tapi saat diangkat.
BRYAKKKK !!!!
Komponennya pun patah semua, akupun menangis pulang ke rumah. Dan akhirnya sepeda itu di-kilokan ke penjual besi. Hingga kelas 5 akupun kembali berjalan ke sekolah. Hingga suatu hari papa menghadiahkan sebuah sepeda baru kepadaku di hari-hari liburan sekolah. Aku memang gag pernah keluar dari 2 besar di kelas. Karena itulah rupanya orang tuaku mengumpulkan uang untuk membelikanku sepeda. Thx Pa, Ma :)
"Kamu tidak perlu malu akan statusmu, selama kamu bisa berusaha yang terbaik buat hidupmu, maka itulah kebanggaanmu"
Maka dari itu aku paling tidak suka dilihat karena statusku sekarang, aku cuma orang biasa, cuma ALLAH SWT memberikanku tanggungjawab lebih, itu saja. Syukuri apa yang kamu miliki :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar